Kesimpulan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Setelah
saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah
hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):
1.
Peristiwa:
Momen
yang paling mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga
Modul 1.2 adalah ketika elaborasi pemahaman materi yang di pandu oleh instruktur,
dimana disana banyak sekali penguatan-penguatan materi yang saya pelajari pada
modul 1.1 dimana sebagai seorang pendidik kita harus “berhamba” pada sang anak,
disana dijelaskan bahwa sebagai seorang pendidik kita harus menjadikan seorang
pendidik seperti anak sendiri, memperhatikan tumbuh kembangnya dengan baik,
memenuhi semua kebutuhan belajar yang diperlukan murid, serta memperhatikan
karakter yang terbentuk pada seorang murid. Sedangkan pada modul 1.2, disana
saya mendapatkan pencerahan bahwa sebagai pendidik kita harus menggali karakter
yang tidak tampak dalam diri murid. 12% karakter yang terlehat oleh mata
sangatlah sedikit dibandingkan 88% karakter yang belum tampak. Sebagian besar
karakter ini lah yang harus dikembangkan oleh pendidik melalui pembiasan yang
dilakukan secara konsisten.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah untuk menjalankan
filosofi among menurut Ki Hadjar Dewantara, yang berbunyi “Ing Ngarsa Sung
Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” adalah dengan menanamkan
dalam diri Nilai dan Peran Guru penggerak terlebih dahulu.
Sebagai
contoh, Ing Ngarsa Sung Tuladha atau dapat diartikan didepan memberikan contoh
maka seorang guru penggerak harus menanamkan nilai mandiri dan reflektif.
Kemudian Ing Madya Mangun Karsa atau dapat diartikan ditengah memberikan
semangat, maka sebagai pendidik harus menanamkan nilai kolaboratif dan
inovatif. Dan yang terakhir Tut Wuri Handayani atau dapat diartikan dibelakang
memberikan dorongan maka nilai yang
harus ditanamkan adalah berpusat pada murid.
Kenapa
saya menuliskan kesimpulan demikian? Mari kita jabarkan satu persatu.
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha menerapkan
nilai mandiri dan reflektif
Dari
penjelasan pada modul peran guru penggerak, Ing ngarsa Sung Tuladha diartikan
sebagai menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan,
patut
ditiru atau baik untuk dicontoh oleh orang lain perbuatan-kelakuan-sifat dan
lain-lainnya, Nilai Mandiri diartikan Guru Penggerak harus senantiasa
memampukan dirinya sendiri dalam melakukan aksi serta berkenan mengambil
tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan dan Nilai Reflektif
adalah model mental yang diharapkan menubuh pada Guru Penggerak dimana mereka
senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi
pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif.
Untuk
menjadikan seorang guru tauladan maka harus ada kemauan untuk memulai perubahan
dengan melakukan berbagai refleksi dalam diri sehingga model mental dapat
menubuh pada Guru Penggerak .
b. Ing Madya Mangun Karsa menerapkan
nilai Kolaboratif dan Inovatif
Ing
Madya Mangun Karsa diatikan sebagai memberdayakan, menyemangati, membuat orang
lain, memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara, dan sebagainya demi
memperbaiki kualitas diri mereka. Nilai Kolaboratif berarti seorang Guru
Penggerak mampu senantiasa membangun daya sanding dan Nilai Inovatif seorang
Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan
gagasan segar dan tepat guna.
Sebagai
seorang Guru Penggerak agar memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga dan aka untuk
memperbaiki kualitas diri haruslah menerapkan nilai kolaboratif, dengan
memberikan daya sanding kepada rekan sejawat tentunya menjadikan dirinya
menambah wawasan penilaian dari orang lain, serta agar nilai inovatif yang ada
dalam diri Guru Penggerak dapat terlihat adalah dengan melakukan kolaborasi
dengan orang lain, sehingga inovasi yang kita lakukan dapat diterima oleh orang
lain.
c. Tut Wuri Handayani menerapkan nilai
Berpusat Pada Murid
Tut
Wuri Handayani adalah mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan
serta kualitas positif lain agar orang lain bertumbuh dan maju. Berpusat pada
murid diartikan sebagai Guru Penggerak untuk selalu bergerak dengan
mengutamakan kepentingan murid.
Untuk
dapat mempengaruhi, memelihara dan memprovokasi kebajikan maka sebagai seorang
guru haruslah memahami apa definisi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara,
yakni menuntun
segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Untuk menjapai keselamatan dan kebahagiaan anak adalah
dengan menjadikan anak menjadi manusia merdeka, untuk menjadi manusia merdeka
maka sesuai teori pilihan bahwa perilaku seseorang manusia adalah buah dari
pilihannya sendiri, dengan demikin pendidik harus mulai dan terus menguatkan
murid untuk menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik.
Dengan miliki nilai berpusat pada murid,
maka kita akan bergeser dari pemuasan kepentingan pribadi menuju kepentingan
pembelajaran murid dengan menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik agar murid
mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.
2.
Perasaan:
Saat
menulis kesimpulan keterkaitan modul 1.1 dan modul 1.2 saya merasa sangat
bangga dapat menuliskan karakter dan begitu banyak. Saya merasa kesimpulan yang
saya buat berbeda dari orang lain
3.
Pembelajaran:
Sebelum
mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 tersebut saya berpikir bahwa difinisi
pendidikan adalah menuntun anak sesuai dengan kodratnya baik alam maupun zaman,
yang artinya sebagai seorang guru cukup mempelajari lingkungan sekitar sebagai
bentuk pemahaman definis kodrat alam dan sebagai guru harus mengikuti
perkembangan teknologi sebagai bentuk pemahaman kodrat zaman maka sekarang saya
berpikir bahwa untuk menuntun kodrat anak tidak cukup memahami apa yang saya
sampaikan diatas, melainkan harus memiliki dan menanamkan Nilai dan Peran Guru
Penggerak dalam diri saya.
4.
Penerapan
ke depan (Rencana):
Pengembangan
diri yang dapat saya lakukan untuk menguatkan nilai-nilai dan peran guru
penggerak adalah
a. Menunjukkan praktik pengembangan diri
berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi dengan membuat rencana pengembangan
diri untuk perbaikan praktik mengajar berdasarkan masukan dari rekan sesama
guru, kepala sekolah dan/atau murid
b. Mengembangkan kompetensi warga sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengajak rekan sesama guru
untuk mengikuti pelatihan atau program pengembangan diri lainnya
c. Memimpin upaya pengembangan lingkungan
belajar yang berpusat pada murid dengan mempraktikkan pembelajaran yang
memberikan kesempatan bagi murid untuk beraktivitas secara mandiri dan
berkelompok
d. Mengembangkan dan mewujudkan visi
sekolah yang berorientasi pada murid dengan mengajak warga sekolah untuk
merefleksikan kesesuaian program sekolah dengan visi pendidikan yang berpusat
pada murid.
e. Memimpin program pengembangan sekolah
untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat
sekitar sekolah yang relevan dengan menyusun prioritas dan merancang program
yang sesuai visi sekolah, realistis dan mengacu peta kebutuhan warga sekolah.
Demikian
kesimpulan materi modul 1.2 tentang nilai dan peran Guru penggerak serta
kaitannya dengan modul 1.1 Filosofi pendidikan ki hadjar dewantara.
Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bermanfaat buat para pembaca sekalian
baik sebagai tindakan nyata di kehidupan maupun sebagai bentuk pengumpulan
tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.2 pada pendidikan guru penggerak angkatan 11
maupun seterusnya.
Nilai
mandiri pada diri Seorang Guru Penggerak haruslah ditanamkan dibenak pembaca
sekalian, dengan tidak mencopy paste apa yang ada di artikel ini, melainkan
hanya sebagai rujukan atau referensi saja.
Semoga
apa yang telah saya tulisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Salam
dan Bahagia Bapak Ibu Semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar