Rabu, 10 Juli 2024

Kesimpulan Modul 1.2 dan Kaitannya dengan Modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak



Kesimpulan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):

1.    Peristiwa: 

Momen yang paling mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah ketika elaborasi pemahaman materi yang di pandu oleh instruktur, dimana disana banyak sekali penguatan-penguatan materi yang saya pelajari pada modul 1.1 dimana sebagai seorang pendidik kita harus “berhamba” pada sang anak, disana dijelaskan bahwa sebagai seorang pendidik kita harus menjadikan seorang pendidik seperti anak sendiri, memperhatikan tumbuh kembangnya dengan baik, memenuhi semua kebutuhan belajar yang diperlukan murid, serta memperhatikan karakter yang terbentuk pada seorang murid. Sedangkan pada modul 1.2, disana saya mendapatkan pencerahan bahwa sebagai pendidik kita harus menggali karakter yang tidak tampak dalam diri murid. 12% karakter yang terlehat oleh mata sangatlah sedikit dibandingkan 88% karakter yang belum tampak. Sebagian besar karakter ini lah yang harus dikembangkan oleh pendidik melalui pembiasan yang dilakukan secara konsisten.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah untuk menjalankan filosofi among menurut Ki Hadjar Dewantara, yang berbunyi “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” adalah dengan menanamkan dalam diri Nilai dan Peran Guru penggerak terlebih dahulu.

Sebagai contoh, Ing Ngarsa Sung Tuladha atau dapat diartikan didepan memberikan contoh maka seorang guru penggerak harus menanamkan nilai mandiri dan reflektif. Kemudian Ing Madya Mangun Karsa atau dapat diartikan ditengah memberikan semangat, maka sebagai pendidik harus menanamkan nilai kolaboratif dan inovatif. Dan yang terakhir Tut Wuri Handayani atau dapat diartikan dibelakang memberikan  dorongan maka nilai yang harus ditanamkan adalah berpusat pada murid.

Kenapa saya menuliskan kesimpulan demikian? Mari kita jabarkan satu persatu.

a.    Ing Ngarsa Sung Tuladha menerapkan nilai mandiri dan reflektif

Dari penjelasan pada modul peran guru penggerak, Ing ngarsa Sung Tuladha diartikan sebagai menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan,

patut ditiru atau baik untuk dicontoh oleh orang lain perbuatan-kelakuan-sifat dan lain-lainnya, Nilai Mandiri diartikan Guru Penggerak harus senantiasa memampukan dirinya sendiri dalam melakukan aksi serta berkenan mengambil tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan dan Nilai Reflektif adalah model mental yang diharapkan menubuh pada Guru Penggerak dimana mereka senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif.

Untuk menjadikan seorang guru tauladan maka harus ada kemauan untuk memulai perubahan dengan melakukan berbagai refleksi dalam diri sehingga model mental dapat menubuh pada Guru Penggerak .

b.    Ing Madya Mangun Karsa menerapkan nilai Kolaboratif dan Inovatif

Ing Madya Mangun Karsa diatikan sebagai memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain, memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara, dan sebagainya demi memperbaiki kualitas diri mereka. Nilai Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun daya sanding dan Nilai Inovatif seorang Guru Penggerak mampu senantiasa  memunculkan gagasan segar dan tepat guna.

Sebagai seorang Guru Penggerak agar memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga dan aka untuk memperbaiki kualitas diri haruslah menerapkan nilai kolaboratif, dengan memberikan daya sanding kepada rekan sejawat tentunya menjadikan dirinya menambah wawasan penilaian dari orang lain, serta agar nilai inovatif yang ada dalam diri Guru Penggerak dapat terlihat adalah dengan melakukan kolaborasi dengan orang lain, sehingga inovasi yang kita lakukan dapat diterima oleh orang lain.

c.    Tut Wuri Handayani menerapkan nilai Berpusat Pada Murid

Tut Wuri Handayani adalah mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif lain agar orang lain bertumbuh dan maju. Berpusat pada murid diartikan sebagai Guru Penggerak untuk selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid.

Untuk dapat mempengaruhi, memelihara dan memprovokasi kebajikan maka sebagai seorang guru haruslah memahami apa definisi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yakni menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Untuk menjapai keselamatan dan kebahagiaan anak adalah dengan menjadikan anak menjadi manusia merdeka, untuk menjadi manusia merdeka maka sesuai teori pilihan bahwa perilaku seseorang manusia adalah buah dari pilihannya sendiri, dengan demikin pendidik harus mulai dan terus menguatkan murid untuk menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik.

Dengan miliki nilai berpusat pada murid, maka kita akan bergeser dari pemuasan kepentingan pribadi menuju kepentingan pembelajaran murid dengan menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik agar murid mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

2.    Perasaan: 

Saat menulis kesimpulan keterkaitan modul 1.1 dan modul 1.2 saya merasa sangat bangga dapat menuliskan karakter dan begitu banyak. Saya merasa kesimpulan yang saya buat berbeda dari orang lain

3.    Pembelajaran: 

Sebelum mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 tersebut saya berpikir bahwa difinisi pendidikan adalah menuntun anak sesuai dengan kodratnya baik alam maupun zaman, yang artinya sebagai seorang guru cukup mempelajari lingkungan sekitar sebagai bentuk pemahaman definis kodrat alam dan sebagai guru harus mengikuti perkembangan teknologi sebagai bentuk pemahaman kodrat zaman maka sekarang saya berpikir bahwa untuk menuntun kodrat anak tidak cukup memahami apa yang saya sampaikan diatas, melainkan harus memiliki dan menanamkan Nilai dan Peran Guru Penggerak dalam diri saya.

4.    Penerapan ke depan (Rencana): 

Pengembangan diri yang dapat saya lakukan untuk menguatkan nilai-nilai dan peran guru penggerak adalah

a.    Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi dengan membuat rencana pengembangan diri untuk perbaikan praktik mengajar berdasarkan masukan dari rekan sesama guru, kepala sekolah dan/atau murid

b.    Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengajak rekan sesama guru untuk mengikuti pelatihan atau program pengembangan diri lainnya

c.    Memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada murid dengan mempraktikkan pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi murid untuk beraktivitas secara mandiri dan berkelompok

d.    Mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berorientasi pada murid dengan mengajak warga sekolah untuk merefleksikan kesesuaian program sekolah dengan visi pendidikan yang berpusat pada murid.

e.    Memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan dengan menyusun prioritas dan merancang program yang sesuai visi sekolah, realistis dan mengacu peta kebutuhan warga sekolah.

 

Demikian kesimpulan materi modul 1.2 tentang nilai dan peran Guru penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1 Filosofi pendidikan ki hadjar dewantara. Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bermanfaat buat para pembaca sekalian baik sebagai tindakan nyata di kehidupan maupun sebagai bentuk pengumpulan tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.2 pada pendidikan guru penggerak angkatan 11 maupun seterusnya.

Nilai mandiri pada diri Seorang Guru Penggerak haruslah ditanamkan dibenak pembaca sekalian, dengan tidak mencopy paste apa yang ada di artikel ini, melainkan hanya sebagai rujukan atau referensi saja.

Semoga apa yang telah saya tulisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

 

Salam dan Bahagia Bapak Ibu Semua

Guru Penggerak, tergerak bergerak dan menggerakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar