REFLEKSI DWI MINGGUAN 9
OLEH
INDI FAUZAN ADIMA, S.Pd
CGP
ANGKATAN 11 KAB. BREBES
Pada tugas refleksi dwi mingguan ke 9 ini,
saya akan mencoba membuat refleksi menggunakan Model Driscoll atau yang biasa
dikenal dengan Model “What?” pada modul 3.2 Pemimping dalam Pengelolaan Sumber
Daya.
1.
WHAT?
(Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)
Pada saat melihat judul modul 3.2 Pemimpin dalam
pengelolaan sumber daya, saya sangat tertarik dengan modul ini karena melihat
judulnya saya berharap banyak dapat mempelajari dengan baik materi yang ada
pada modul tersebut.
Setelah modul 3.2 dapat diakses pada tanggal 23 Oktober
2024, saya melihat isi modulnya ternyata isi didalamnya adalah materi-materi
yang sama sekali belum pernah saya pelajari sebelumnya sehingga saya harus
berfikir keras untuk mempelajari modul tersebut karena jika saya dapat memahami
sebuah materi, maka dalam menerapkan atau mengimplementasikan isi materi akan
lebih mudah menyampaikannya.
Memasuki ruang kolaborasi yang pertama pada modul ini,
bersama rekan sesama CGP dalam satu kelompok, pemahaman yang dapatkan semakin
menguat karena disitu secara kebetulan semua rekan sejawat memilih untuk
menganalisis berbagai aset/modal yang sekolah saya miliki dikarenakan sekolah
saya dianggap memiliki berbagai macam aset yang dapat digali lebih dalam apa
saja aset yang dimiliki dan bagaimana pemanfaatanya.
2.
SO
WHAT? (Analisis dari peristiwa yang terjadi)
Setelah selesai ruang kolaborasi dan kami presentasikan
kepada kelompok yang lain sesama CGP, saya mulai melihat-lihat agenda
berikutnya dan saya tertarik pada tugas aksi nyata yang harus saya lakukan
untuk mendiseminasikan pemahaman saya terhadap modul ini kepada warga sekolah.
Dan pada tanggal 30 Oktober 2024 kebetulan kepala sekolah
mengadakan rapat terbatas dengan mengundang rekan guru yang memiliki tugas
tambahan untuk mempersiapkan kegiatan kunjungan dari siswa-siswi SMP Al Hikmah kelas
9 yang akan melakukan pembelajaran menggunakan fasilitas yang ada di sekolah
saya.
Kepala sekolah terlebih dahulu menyampaikan pembukaan
agar kegiatan pembelajaran di sekolah kita agar dapat dijadikan media promosi
pada penerimaan peserta didik pada tahun 2025 mengingat yang akan hadir adalah
sekitar 210 siswa dalam kegiatan tersebut, sehingga sangat penting bagi kita
untuk mempersiapkan berbagai hal agar dalam kegiatan kunjungan pembelajaran
tersebut dapat berkesan bagi siswa-siswi SMP serta dapat menarik hati para
siswa untuk dapat bergabung di sekolah saya untuk melanjutkan pada jenjang
berikutnya.
Setelah melakukan pembukaan, kepala sekolah meminta saya
untuk memimpin jalannya rapat demi suksesnya kegiatan tersebut dikarenakan saya
saat ini menjabat sebagai waka kesiswaan dan program PPDB tentunya menjadi
tugas dan tanggung jawab saya untuk mempersiapkan.
3.
NOW
WHAT? (Tindak lanjut peristiwa yang terjadi)
Amanat pemimpin rapat langsung saya terima dan saya
menyampaikan kepada rekan struktural apa saja yang perlu kita siapkan dalam
kegiatan tersebut. Dengan pemahaman saya terkait modul 3.2 pemimpin dalam
pengelolaan aset, saya menjabarkan berbagai aset apa saja yang kita miliki
untuk dapat dikelola oleh peserta rapat terbatas untuk dimanfaatkan dalam
kegiatan kunjungan siswa-siswi SMP tersebut.
Adapun aset yang saya sampaikan kepada rekan-rekan antara
lain adalah aset manusia, aset fisik, aset sosial dan aset finansial yang dapat
kita manfaatkan.
Aset yang pertama adalah aset fisik dimana saya
menyampaikan apa saja fasilitas yang ada di sekolah kita untuk dimanfaatkan
dalam kunjungan nanti, dan masing-masing rekan memberikan pendapatnya bahwa
fasiitas sekolah yang dapat kita berikan adalah masing-masing siswa SMP dapat
mengunjungi semua laboratorium yang kita miliki antara lain adalah laboratorium
asisten keperawatan, laboratorium farmasi klinis dan komunitas, laboratorium
Samsung, Greenhouse tanaman
hidroponik dan Greenhouse Eduwijaya
(tanaman anggur).
Aset manusia yang dimanfaatkan dalam kegiatan tersebut
antara lain adalah kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa-siswi
SMK dan SMP. Kepala sekolah dengan tupoksinya memberikan ide yang kreatif dan
inovatif untuk mensukseskan kegiatan tersebut, guru dengan pengalamannya dalam
melaksanakan kegiatan diharapkan mampu menyiapkan materi kunjungan antara lain
adalah fasilitas lab yang dimiliki, prospek masa depan dari program keahlian
yang nantinya jika siswa-siswi SMP berminat, kerjasama dengan industri apa saja
dan lain sebagainya serta memanfaatkan aset siswa-siswi SMK untuk melatih
ketrampilan komunikasinya dengan membimbing untuk dapat mempresentasikan
pengalaman belajar di SMK, tenaga kependikan membantu suksesnya kegiatan
tersebut dengan membantu guru menyiapkan ruangan dan membantu mendokumentasikan
kegiatan kunjungan pada masing-masing ruang, siswa-siswi SMK membantu guru
mempresentasikan pengalaman belajar di SMK untuk melatih ketrampilan komunikasi
dan membantu memandu siswa-siswi SMP dalam melakukan kunjungan pada
masing-masing fasilitas sekolah untuk melatih ketrampilan menjadi pemimpin
serta siswa-siswi SMP yang hadir hampir 210 siswa akan dibagi menjadi kelompok
sesuai dengan jumlah fasilitas yang akan dikunjungi agar dalam penerimaan
materi kunjungan dapat terserap dengan baik.
Aset finansial yang dimanfaatkan dalam kegiatan tersebut
adalah karena pelaksanaan kegiatan tersebut pada siang hari, dan kondisi cuaca
saat ini sedang panas, maka sekolah diharapkan memberikan akomodasi air minum
untuk siswa dan siswi SMP agar dapat membantu mengurangi dehidrasi dalam
pelaksanaannya nanti.
Aset sosial yang dimanfaatkan dalam kegiatan tersebut
adalah ‘kepercayaan’ yang diberikan oleh kepala sekolah kepada saya dalam
memimpin jalannya rapat sehingga saya dapat memanfaatkan hal tersebut untuk
meningkatkan kemampuan manajerial saya untuk membangun jaringan bersama rekan
guru yang lain. Selain itu dengan penuh kesadaran rekan-rekan juga menerima apa
yang kepala sekolah percayakan kepada saya sehingga kegiatan kunjungan
siswa-siswi SMP dapat berjalan dengan baik pada tanggal 31 Oktober 2024.
Dengan waktu yang singkat tersebut pelaksanaan kegiatan
dapat dilakukan dengan baik dan saya mengambil kesimpulan bahwa sebagai seorang
pemimpin harus memberikan modal sosial berupa kepercayaan kepada orang lain
untuk mengelola sebuah kegiatan agar berjalan dengan baik serta sebagai seorang
pemimpin harus kreatif dan inovatif dalam mengelola aset yang tersedia di
lingkungan sekolah agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi suksesnya
program sekolah.
Demikian hasil refleksi yang telah saya
lakukan pada modul 3.2 Pemimpin dalam pembelajaran, semoga bermanfaat bagi diri
sendiri khususnya serta menjadi referensi bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar